Rabu, 17 Juni 2020

Ninja Sentai Kakuranger : A Review

Juni 17, 2020 0 Comments
Itulah, apa~ apa~ apa~
Ninja~ Ninja~ Ninja~

Pasukan Ninja Ranger~
Pasukan Ninja
Ninja Ranger~

*ups, keterusan*

Kakuranger Title Card
 *doron*!

Hai!

Akhirnya aku balik ngereview seri Super Sentai lagi.

Masih sama dengan Dairanger, aku kembali mereview salah satu seri Super Sentai yang pernah nongol di TV nasional waktu zaman 90an.

And this series too, is special for me. I grew up with this series (yang pastinya di dub ke Bahasa Indonesia, dong).

Oh iya, are you healthy? Sehat-sehat terus, ya. Semoga pandemi ini segera berlalu, biar kita bisa kembali melakukan rutinitas kita di dalam ataupun di luar rumah.


Sesuai dengan title card di atas, aku akan mengulas Kakuranger.

Sekitar 400 tahun yang lalu, terjadi perang besar antara 5 ninja dan pasukan Yokai yang dipimpin oleh Nurahihyon. Pasukan yokai berhasil dipukul mundur oleh Sasuke Sarutobi dan empat rekannya dan kekuatan para yokai disegel di Pintu Segel. 400 tahun kemudian, karena kecerobohan Sasuke dan Saizo, yang ternyata keturunan Sasuke Sarutobi dan Saizo Kirigakure, yang dipancing oleh yokai Kappa, mereka tidak sengaja melepaskan segel para yokai. Untuk menebus kesalahan itu, bersama dengan Tsuruhime, Sasuke dan Saizo berubah menjadi Kakuranger dan membasmi yokai.

Dalam perjalanannya, Sasuke, Saizo dan Tsuruhime, mereka bertemu dengan Seikai dan Jiraya, yang melengkapi tim Kakuranger. Mereka berlima juga dibantu Sandayuu Momochi, ninja misterius yang sudah melayani keluarga Tsuruhime selama bertahun-tahun. Lima ninja ini juga dibantu oleh Tiga Jenderal Langit yang menjadi mecha utama mereka selama bertarung dengan yokai.

Kakuranger with Ninjaman


Kakuranger adalah sentai pertama yang mengusung tema ninja yang melawan yokai. Nantinya, tema ninja akan diteruskan oleh Hurricaneger, lalu Ninninger meneruskan tema ninja dengan lawan yokai juga. Senpai seri ninja ini berhasil menggabungkan unsur modern ala 90an dan elemen tradisional ninja. Mecha mereka juga keren. Nah, mechanya ini dipakai untuk mecha MMPR season 3, dan seri ini diadaptasi menjadi Mighty Morphin Alien Rangers.

Kakuranger juga seri pertama yang memperkenalkan perempuan sebagai pemimpin tim. Biasanya, sebuah tim sentai itu dipimpin oleh laki-laki, and usually it is red male sentai. Tsuruhime, sang Ninja White, adalah sentai cewek pertama yang memimpin tim inti. Dia juga sentai non-merah kedua yang memimpin sentai, yang sebelumnya didahului oleh cucu Daigo (dari Gosei Sentai Dairanger).

Kakuranger juga sentai ninja pertama yang mechanya semua bertema hewan. Dan nanti akan berlanjut pada sentai ninja berikutnya: Hurricaneger.

Dari segi konflik sih cukup klise ya. Tapi sebenarnya inti dari konflik antara ninja dan yokai ini bisa dipahami di episode terakhir, mengingat sebenarnya konflik itu sangat lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Well, awal nonton ini memang aku masih belum paham soal itu. Namun, begitu aku menonton ulang satu season penuh di usiaku sekarang ini, aku akhirnya memahami itu.

Selain itu, ada juga konflik ayah-anak yang nantinya menjadi trademark dalam serial Super Sentai. Dibandingkan dengan Dairanger yang konfliknya hanya berlangsung 2 episode doang, konflik ayah-anak di Kakuranger ini berlangsung dari kira-kira pertengahan season hingga episode akhir. Dari semua konflik ayah-anak di seri Sentai yang pernah kutonton, Kakuranger menempati posisi pertama untuk itu. Konfliknya dalam, bikin tegang dan bikin mewek.

Meski sempat tayang di Indonesia dengan versi sulih suara, bagi mereka yang lahir di generasi 90an seperti aku, Kakuranger ini punya tempat tersendiri. Sama seperti Dairanger, lagu openingnya begitu memorable. Pose henshinnya juga. Jadi, kalau main jadi power rangers sama teman-teman, pose henshinnya langsung dipakai 😂😂😂


Overall, aku akan memberikan 8 🌟 dari 10 🌟

Sore ja, aku akan kembali lagi dengan review sentai berikutnya.

Adieu~~

*menghilang a la Kakuranger*