Sabtu, 01 Oktober 2016

Kamen Rider Ghost: A Review

Oktober 01, 2016 0 Comments
Yahooo~~

Akhirnya bisa kembali lagi setelah lamaaaaaaa~ banget gak ada posting apapun di blog (yang kayaknya udah banyak banget jaring laba-labanya... Wkwkwk...)

Daaaan~ Postingan kali ini masih soal review Kamen Rider yang barusan kelar: Kamen Rider Ghost.

Kamen Rider Ghost's official logo

Seri Kamen Rider Heisei setelah Drive ini bercerita tentang seorang lelaki muda bernama Takeru Tenkuji (portrayed by Shun Nishime) yang bertekad menjadi seorang ghost hunter seperti ayahnya, Ryu Tenkuji. Takeru yang tinggal di sebuah kuil yang bernama Daitenkuu ini ditemani oleh biksu bernama Onari (portrayed by Takayuki Yanagi), Shibuya (portrayed by Takuya Mizoguchi) dan Narita (portrayed by Reo Kansyuji). Selain tiga cowok ini, ada juga teman masa kecil Takeru, yaitu Akari Tsukimura (portrayed by Hikaru Ohsawa).
Awalnya, Takeru nggak sengaja terbunuh oleh monster kasat mata yang bernama Ganma. Kemudian, di dunia antah-berantah, ia bertemu dengan kakek tua yang menyebut dirinya sendiri sebagai Sennin (portrayed by Naoto Takenaka) yang ditemani oleh sosok aneh yang hanya punya satu mata bernama Yurusen (voiced by Aoi Yuki). Pertapa tua itu menawarkan Takeru untuk bisa hidup kembali, namun syaratnya adalah ia harus mengumpulkan 15 Eyecon pahlawan dan menjadi Kamen Rider Ghost selama 99 hari. Takeru pun menyetujuinya and finally he transformed into Kamen Rider Ghost.

Kamen Rider Ghost's default form: Ore Damashii and the hero eyecons

 

Dalam perjalanannya mengumpulkan 15 eyecon pahlawan itu, Takeru tentu saja ditemani oleh Akari dan Onari (yang kadang suka kelahi). Namun, perjalanannya nggak semulus yang dibayangkan, saudara-saudara. Takeru dihalangi oleh Makoto Fukami (portrayed by Ryosuke Yamamoto), Kamen Rider Spectre yang notabene adalah teman masa kecil Takeru, yang bekerja sama dengan Alain (portrayed by Hayato Isomura), pangeran dari Dunia Ganma, untuk merebut 15 eyecon itu. Meski sempat terkumpul semua demi keinginan seorang pria misterius bernama Saionji Chikara (yang punya niat jelek ternyata), Takeru akhirnya memohon pada Great Eye (wujud sempurna jika 15 eyecon terkumpul) untuk menghidupkan kembali Kanon Fukami (portrayed by Mio Kudo), adik Makoto.

Takeru sempat menghilang setelah 99 hari pertamanya habis. But thanks to his father, dia dapat kekuatan baru berupa Toucon Boost Damashii dan kembali hidup dalam waktu 99 hari. Petulangannya pun gak berhenti sampai di situ aja, lho. Dia juga dapat kekuatan baru lewat Eyecon Drive G yang didapatnya saat menyusup ke istana Dunia Ganma dan berubah menjadi Ghost Grateful Damashii. Sepanjang itu, rahasia demi rahasia Dunia Ganma serta intrik dalam istana Kerajaan Ganma mulai terungkap. Seperti terbunuhnya Kaisar Adonis, pemimpin Dunia Ganma, di tangan anak lelakinya sendiri, Adel (portrayed by Akihiro Mayama) yang kemudian dilimpahkan pada Alain yang gak tahu apa2. *poor Alain*

Selain itu, Makoto (yang ternyata berupa eyecon) berusaha untuk mendapatkan tubuh aslinya pun mau nggak mau berjuang sendiri menghadapi temannya di dunia Ganma itu. Cowok ganteng yang tahu bahwa Alain itu sebenarnya baik tapi sedang galau pun memohon pada Takeru untuk menjadi temannya. Alain yang kini menjadi Kamen Rider Necrom sempat terbunuh oleh kakaknya dan bangkit lagi dengan tubuh aslinya. Dia sempat terguncang ketika tubuh asli ayahnya harus menghilang di hadapannya untuk selamanya ketika ia masih bingung apakah dunia Ganma itu sempurna atau tidak.

Namun, dalam kondisi limbung itulah, seorang nenek tua penjual takoyaki bernama Fumi Fukushima (usually called Fumi-baa) menyadarkan Alain yang sebelumnya sempat disinggung sebagai pacar Kanon. Nenek tua yang baik itu menyadarkan Alain betapa indahnya dunia manusia. Meskipun sang nenek akhirnya tutup usia, namun semangat itu yang membuat Alain mulai bertahan hidup di dunia manusia.

Konflik yang disajikan disini emang bagus banget: tentang dunia yang sempurna. Baik Adel maupun Takeru punya pandangan mereka masing-masing tentang dunia sempurna. Adel yang menginginkan tunduknya umat manusia demi sempurnanya dunia malah menciptakan dunia yang seperti distopia. Berbeda dengan Takeru yang percaya bahwa dunia yang sempurna itu adalah dunia dimana kebaikan dan semangat hidup manusia itu tetap ada. That's why I can give it 8,5 out of 10 for the storyline. Eh, cerita tentang Alain jg bagus loh... Hehehe...

Casts of Kamen Rider Ghost
Chara development dari tiap tokohnya juga bagus lho. Konflik setiap karakternya bagus, tapi nggak ada yang bisa mengalahkan konflik Alain dibanding yang lainnya... Eeiitss! Tapi bukan berarti konfliknya si tokoh utama juga nggak bagus lho yaaa~~

Pemilihan castnya juga boleh juga. Shun Nishime boleh tercatat sebagai aktor pemeran Kamen Rider termuda, karena usianya baru menginjak 18 tahun. Makoto gantengnya maksimal bangeet~ (ya iyalah, aku tahu Ryosuke dari ngikutin Men on Style kok. teheee~). Alain jugaa... Gantengnya kelihatan banget pas rambutnya tumbuh panjang dibandingkan 10 episode pertama. Dan Onari, sebagai biksu, adalah biksu terimut yang pernah ada. Hehehe...

Untuk kostum... Hmm... Nothing special sih. Kecuali pas di seri spesial tentang Legendary Riders dimana Ghost dan Spectre menggunakan eyecon khusus dari 6 senpai mereka: W, OOO, Fourze, Wizard, Gaim dan Drive. Pas mereka pake 6 eyecon itu, rasanya jadi pengen nonton balik serial2 itu lagii... (terutama W, Wizard n Drive yah).

Overall, I can give it 8 out of 10. Meski kostumnya terkesan biasa aja, tapi konflik yang disajikan itu dapet pake banget lho...

Kalo begini, rasanya nggak sabar pengen lihat kiprahnya dokter-dokter Koas yang hobi nge-game di Kamen Rider Ex-Aid yang bentar lagi bakal tayang.


Okay, then~ Reviewnya dicukupkan dulu yaa... I'll see you next time~ Jaa nee~ Doron!!! *menghilang pake bom asap ala Ninninger*

Sabtu, 13 Februari 2016

Jumat, 05 Februari 2016

My Pre Wedding: Kisah Kocak Pra Nikah

Februari 05, 2016 0 Comments
Yahooo~~

Akhirnyaa... Bisa ngeposting lagi setelah beberapa hari suntuk sama postingan baru... *abaikan deh pokoknya*

Akhir-akhir ini, aku lagi ngikutin satu serial webtoon di LINE Webtoon. Judulnya My Pre-Wedding.
It's a romantic-comedy webtoon made in Indonesia!

Dan yang bikin kaget lagi, mangaka-nya ternyata orang Tenggarong!

Adelia and Adimas, the main characters

Jumat, 29 Januari 2016

Mami, Cerpen yang Bikin Kangen sama Mama

Januari 29, 2016 0 Comments
Ada satu cerpen di buku Ketika Mas Gagah Pergi yang kupunya. Cerpen ini bisa membuatku langsung kangen sama rumah...

Ah, nggak.

Kangen sama Mama lebih tepatnya. Hehe...

Judulnya "Mami". Cerpen yang bercerita tentang seorang muslimah Aceh berdarah Tionghoa bernama Evi yang repot dengan perhatian ibunya yang begitu berlebihan. Akan tetapi, begitu sang Ibu jatuh sakit, Evi merasa kehilangan kasih sayang Mami yang memang terlihat berlebihan, namun begitu berarti untuknya (termasuk aku yang baca).

Minggu, 24 Januari 2016

Corat-Coret Pasca Nonton Ketika Mas Gagah Pergi the Movie

Januari 24, 2016 0 Comments
Ketika Mas Gagah Pergi...

Sebenarnya, tanpa kusadari, aku sudah pernah membaca cerpen itu ketika masih SD. Yah, sekitar kelas 4 atau 5. Ketika itu, aku masih sering datang mengaji ke rumah guru mengaji yang jaraknya lumayan jauh dari tempatku tinggal. Aku yang masih SD pun ketika bertemu Mas Gagah hanya seorang anak perempuan yang periang, masih belum mau berhijab, masih suka main di luar bareng teman-teman.


Senin, 11 Januari 2016