Sabtu, 09 November 2019

# book review # book tour

[Book Tour] Vacancy #1: Pertemuan yang seperti Deja Vu

Keterangan Buku

Judul Buku:Vacancy #1
 
Penulis: Pinkishdelight

Editor: Sein Arlo

Penata Letak: Nunu

Ilustrasi Cover dan Isi: Jips Monyet
 Format:  iv + 364 hlm, 14 x 20 cm

Penerbit: Bukuné

ISBN: 978-602-220-328-5

Harga: Rp99.000,-

Rating: 🌟🌟🌟🌟

------

Blurb

Selepas tragedi Byun bersaudara, kini Alice Kim menjalani hari-hari seperti biasa. Dia lega, Jaemin sudah sadar dan kembali menjadi idol.
Namun, ia juga merasa hampa karena Jaemin sama sekali tidak ingat kehidupannya saat menjadi arwah.
Ya, Jaemin tak ingat apa-apa tentang kisah cinta mereka.

Mark Lee—yang merasa bersalah karena Alice terperangkap dalam kesedihan panjang—berusaha hadir menjadi teman sekaligus pelindungnya. Belakangan, kedekatan mereka menimbulkan perasaan sayang di hati Mark.
Akankah Alice kembali pada Jaemin? Atau membuka hati untuk Mark yang selama ini selalu ada untuknya?

-----

Kisah unik yang terjadi antara Alice Kim dan Na Jaemin berlanjut ketika Jaemin, yang sebelumnya koma, akhirnya sadar dan kembali menjalankan harinya. Namun siapa sangka, Alice Kim, gadis yang Jaemin kenal dan mau tidak mau harus ditinggalkannya, sulit melupakan pemuda itu. Alice patah hati sehancur-hancurnya, dan di sanalah Mark Lee--sahabat Alice--berdiri untuk melindunginya. Namun, siapa yang bisa menyangka, Mark merasakan ada yang aneh dengan perasaannya.

Saat Jaemin akhirnya ingat Alice, gadis itu berpikir semuanya akan berakhir bahagia, namun kenyataannya .... tidak.

Novel ini begitu menarik. Ini emang kali pertamaku membaca novel dengan tokoh utama NCT. Awalnya, kupikir novel ini bakal penuh romance, ternyata nggak. Ada suasana occultism dan misteri yang cukup kental. Belum lagi novel ini sengaja dibiarkan gantung di akhir saat suasana masih tegang-tegangnya. I must say, I appreciate it. Really!

Meski ada font tulisan yang nggak sinkron dengan page sebelumnya dan kesalahan ketik yang minor, namun efek tegangnya nggak bikin surut. Kadar romancenya pas, imut (kalo kata aku), karakterisasi Alice dapet dan begitu relatable sama cewek-cewek masa kini dan problemnya yang menyangkut soal cinta. Aku salut sama Alice yang nggak mau menyerah dari rasa sedihnya. And I think all broken-hearted girls should learn that thing from her.

Karena ini belum selesai, aku akan melanjutkannya ke buku 2.

See you on the next review!
Adios, ciao, annyeong, sayonara!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar