Jumat, 06 Maret 2020

# Gosei Sentai Dairanger # Hero

Gosei Sentai Dairanger : A Review

Berubah! Wow~ wow~ wow~ wow~
Tenaga dalam! Wow~ wow~ wow~ wow~

Hayoo. Ada yang baca penggalan lirik di atas sambil nyanyi dalam hati?

Kalau iya, berarti ketahuan udah tua (eh, sepantaran dong malah 😁😁 )


Eh, sampai lupa salam.

Hola, semuanya~

Balik lagi di Toku Review di blogku ini. Moga nggak bosen yah baca blogku yang isinya random banget 😁😁


Sesuai dengan penggalan lirik di atas, kali ini aku akan mengulik salah satu seri Super Sentai era 90an yang pernah ngetop di Indonesia dan pernah dialihsuara ke Bahasa Indonesia.

Yak.

Gosei Sentai Dairanger!



Dairanger Title, src: Wikipedia
Sekitar ribuan tahun yang lalu, di daratan Tiongkok, ada sebuah bangsa bernama Daos yang sangat maju. Bangsa itu terdiri dari tiga suku: Dai, Shura, dan Gorma. Suku Dai dan Gorma memiliki kekuatan luar biasa, sementara suku Shura adalah nenek moyang manusia modern. Suku Gorma yang serakah ingin menguasai bangsa itu, sehingga terjadi perang antara suku Dai dan Gorma. Dalam perang, suku Dai dibantu oleh Kidenjuu yang mengoptimalkan energi Chi suku Dai. Namun, perang itu berakhir dengan hilangnya dua suku yang bertarung, bersamaan dengan hewan ajaib itu.

Pada tahun 1993, di Tokyo, Master Kaku merasakan kebangkitan Gorma. Maka dari itu, ia mencari lima pemuda dengan energi Chi yang luar biasa untuk berubah menjadi Dairanger dan mengalahkan Gorma.

Dairanger core team: Houhouranger, Shishiranger, Ryuuranger, Kirinranger, Tenmaranger

Dairanger beranggotakan Ryo (Ryuuranger), Daigo (Shishiranger), Souji (Tenmaranger), Kazu (Kirinranger) dan Lin (Houhouranger). Kelimanya berasal dari latar belakang berbeda, namun mereka bertarung bersama untuk mengalahkan Gorma yang dipimpin oleh tiga Jendral Gorma: Shadam, Gara dan Zydos. Lalu, mereka berlima akan dibantu oleh Kou (Kibaranger).

***

Meski bagiku plotnya di awal agak sedikit lambat, tapi begitu masuk arc Kou, ceritanya makin bikin tegang. Selipan romancenya juga boleh juga. Oh iya. Plot twist seri ini menjelang akhir cerita emang patut diacungi jempol. Aku aja sampai bengong dan shock waktu nonton 3 episode terakhir. Kurasa, arc pertarungan terakhir itu benar-benar menggambarkan eksistensi antara Yin dan Yang yang selalu seimbang.

Hmmm... Menarik juga konsepnya ...

Aku sedikit kecewa di character developmentnya. Tidak semua karakter mendapat porsi yang pas dalam perkembangan karakter mereka. Biasanya yaa... Red sentai mendapat chara development paling banyak dibanding yang lain, tapi... kurasa karakter Ryo kurang terlalu berkembang, meski perkembangannya begitu pesat begitu masuk ke arc final.

Lin, Kazu dan juga Souji mendapat porsi yang sedikit. Chara development terbaik untuk seri ini jatuh pada Daigo. Selain kisahnya dengan Kujaku, aku lebih menyukai karakter Daigo yang jauh lebih kalem. Dibandingkan Ryo yang memang punya energi Chi yang lebih banyak, kurasa Daigo lebih pantas menjadi pemimpin Dairanger.

Aku suka dengan konsep aliran beladiri China yang digunakan masing-masing personel, plus senjata masing-masing personel. Kidenjuunya juga terlihat begitu realistis. Dari segi kostum sebenarnya oke juga.

***

I can't tell that much about this one. Tapi.. aku bisa kasih rating 6 🌟 out of 10 🌟


Oke, deh, I will see you again in another toku review~

Mata nee~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar