Kamis, 22 Oktober 2020

Choujin Sentai Jetman: A Review

Oktober 22, 2020 0 Comments

 Halo, semuanya~


Ketemu lagi sama aku dengan postingan blog yang 'masih' amburadul ini.

Kali ini, aku akan mengulik sebuah seri Super Sentai yang tayang sebelum Zyuranger.

Jetman Title Card

Inilah dia... Choujin Sentai Jetman!!

 

Serial yang tayang di tahun 1991 hingga 1992 ini berkisah tentang lima prajurit super berbeda karakter yang bertempur dengan kekuatan yang diperoleh dari paparan Birdonic Wave. Lawan mereka adalah komplotan Vyram, penjahat antar dimensi yang berambisi ingin menguasai seluruh dimensi di semesta.

 

Awalnya, Ryu Tendo dan Rie Aoi adalah prajurit Sky Force yang terpilih untuk mengikuti J-Project. Mereka berdua akan diberi kekuatan dari Birdonic Wave, dan Ryu berhasil mendapat kekuatan itu. Akan tetapi, ketika Ryu selesai 'di-infuse' oleh Birdonic Wave, pangkalan Sky Force (yang berupa spaceship) diserang Vyram, Ryu (yang cinta mati sama Rie) harus kehilangan kekasihnya. Dan Birdonic Wave menghantam empat warga Bumi. Ryu, sang Red Hawk, bersama dengan komandan Aya Odagiri, mencari 4 orang lainnya untuk membentuk Jetman.

The Jetman squad

 

Di kubu Vyram sendiri, ada Radiguet, Maria, Grey dan Tran yang ... nggak pernah akur satu sama lain. Ketika mereka mengeluarkan Dimension Monster untuk melawan Jetman, masing-masing dari mereka akan saling mengunggulkan monster mereka. Wah... Ambisius sekali mereka ini.

 

Mereka saling bertarung, saling bersaing mengenai cinta, harapan dan keadilan.

----

 

Menurutku, dari segi cerita, Jetman ini memang matang. Perkembangan masing-masing karakter dari zero to hero dapet banget, mengingat empat dari lima anggota Jetman ini adalah orang-orang tanpa basis militer sama sekali, kecuali Ryu. Yah, bayangkan aja ... seorang putri jutawan, anak SMA, petani sayuran dan berandalan bisa bertarung sama-sama itu udah hebat banget. Dari mereka yang pengecut, tidak tahu bagaimana mengerahkan kekuatan mereka, sampai akhirnya mereka berhasil membabat habis musuh. Belum lagi soal cinta yang menyusup di antara mereka berlima. Wah... ruwet juga yah tim ini. Tapi, teamwork mereka patut diacungi jempol meski beberapa kali sempat ada konflik internal.

 

Di Jetman ini, akhirnya aku menemukan sosok pemegang warna merah yang tegas di luar tapi ternyata flaw-nya kentara banget. Sampai aku membatin, 'wah, ternyata ada yah sentai red, yang harusnya menjadi sentral dari timnya, segalau itu.' Konflik antar membernya juga ajib, terutama cinta segitiganya. Oh iya, satu hal yang juga aku suka dari Jetman adalah endingnya yang bittersweet. Iya, begitu bittersweet sampai orang-orang bertanya-tanya bagaimana nasib mereka setelahnya.

 

Aku juga menyukai konflik antar petinggi Vyram ini. Mulai dari Radiguet yang haus kuasa (dan haus perhatian juga cinta, kurasa...), Tran yang haus pengakuan, Maria yang ambisius, juga Grey yang sebenarnya butuh perhatian Maria. Keempat jendral Vyram ini saling bersaing dengan monster Dimension mana yang mampu mengalahkan Jetman. Bayangin aja, bahkan petinggi mereka pun dibasmi begitu saja karena tak mau dikontrol. Ckckck... Ambisius sekali Radiguet cs. ini ... 😑😑 

 

Dari segi kompleksitas konfliknya, Jetman ini patut diacungi jempol. Dari segi kostum, Jetman emang paling memorable. Satu-satunya sentai yang keseluruhan anggotanya bertema burung. Berbeda jauh dengan beberapa sentai bertema hewan yang kebanyakan mengambil hewan darat, laut dan udara lalu dijadikan satu tim. Siapapun pasti bisa membedakan Jetman dengan tim yang lain karena tiap anggota punya 'sayap'.

 

Dari segi mecha ... hem ... menurutku biasa aja. Tapi, untuk era showa akhir seperti itu, mechanya udah bagus. Lalu, Jetman adalah seri sentai pertama yang memperkenalkan robot keempat sebagai pelengkap: Tetra Boy. Kelak, robot sejenis Tetra Boy akan ikut serta dalam seri sentai setelah Jetman.

 

Oh iya, satu hal lagi yang membuatku menyukai Jetman: easter eggnya. Saat aku menonton episode  dan episode , aku melihat dua wajah familier. Siapakah mereka? Hehe... nonton aja sendiri, yaa. Terus nonton seri setelah Jetman. Then you will know what I am talking about 😎😎😎 Selain itu, soundtracknya memorable banget. 

----

 

Meskipun Jetman ini seri Sentai rasa dorama romantis, tapi kompleksitas konflik seri yang satu ini layak membuat Jetman menjadi satu seri terbaik sepanjang masa. Bahkan, saking kerennya, ada sekuel berupa manga, lho. Also, this is a highly recommended sentai series to watch. Pokoknya kudu nonton, deh! Dan siap-siap kena Birdonic wave, yaa 😁😁😁

 

Overall, aku akan memberikan nilai 9 🌟 out of 10 🌟 


Nah, sekian reviewku soal Jetman.

Nantikan coretan random dari aku, yaa...

Adieu~

Kamis, 10 September 2020

Kamen Rider Zero-One: A Review

September 10, 2020 2 Comments

 Konnichiwa,  minna-san~

Akhirnya aku kembali lagi dengan review seri Kamen Rider teranyar yang baru aja tamat.

Kamen Rider ini merupakan seri pembuka dari era baru pasca naik tahtanya kaisar Jepang yang baru.


Yak ... 

Kamen Rider Zero-One title logo

Kamen Rider Zero-One!


Sebagai pembuka era baru, seri ini juga menjadi semacam tribute untuk seri awal Kamen Rider sebelumnya: Kamen Rider Ichigo dan Kamen Rider Kuuga.

 

---

Kamen Rider Zero-One berkisah tentang seorang pemuda bernama Aruto Hiden yang ingin membuat dunia tertawa (dengan lawakan yang jayus dan garing). Sebenarnya, Aruto adalah cucu dari Korenosuke Hiden, pendiri Hiden Intelligence yang bergerak dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) berwujud robot manusia yang dinamakan Humagear.

Ketika sang kakek meninggal, ia mewariskan Hiden Intelligence pada Aruto, bersamaan dengan sistem Zero-One yang dibuat untuk melindungi humagear dari ancaman organisasi yang bernama Metsuboujinrai.net.  Organisasi ini muncul ketika ada bencana bernama Daybreak yang membuat humagear generasi awal mengamuk. Untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa depan, Korenosuke Hiden membuat sistem Zero-One yang nantinya digunakan oleh direktur perusahaan yang sah.

Sebagai Kamen Rider, juga direktur perusahaan, banyak hal yang harus dilakukan oleh Aruto. Beruntung dia didampingi oleh Humagear sekretaris (yang merupakan satu paket sama sistem Zero-One) yang bernama Izu. Selain itu, ada juga Isamu Fuwa, komandan pasukan A.I.M.S yang punya dendam kesumat sama Humagear tapi punya selera humor yang amburadul, Yua Yaiba, petinggi A.I.M.S yang bekerja undercover namun sebenarnya dia baik hati.

Casts of Kamen rider Zero-One

Oh iya, aku tidak boleh melupakan Jun Fukuzoe, sang Wakil Direktur Hiden Intelligence dan juga saingan Aruto (yang sebenarnya nggak tahu apa-apa). Dan juga, ada Horobi dan Jin, petinggi Metsuboujinrai.net, yang 'katanya' ingin berjuang demi kemerdekaan Humagear dan demi Ark. Nantinya, Horobi dan Jin akan ditemani oleh Ikazuchi dan Naki. 

Lalu, satu musuh lagi yang akan muncul adalah Gai Amatsu, bos ZAIA yang terlalu berambisi ingin mengambil alih Hiden Intelligence. Juga Ark yang menjadi dalang dari semua kegaduhan universe Zero-One ini.


Gai Amatsu, bos ZAIA

Dari segi tema, aku suka dengan konsep AI yang memang menjadi fokus perkembangan teknologi pada masa sekarang ini. Meski teknologi Kamen Rider Drive itu lumayan canggih, tapi teknologi AI di sini begitu dekat dengan masyarakat kita, terutama di Jepang. Picking this thing as the main issue is great.

 

Dari segi form, let me say, this is the most elegant form of Kamen Rider I've ever seen. Memang, Zero-One adalah seri pembuka  Kamen Rider era Reiwa, tapi, ketika dibandingkan dengan beberapa seri Kamen Rider era Heisei yang formnya 'meriah', aku lebih suka form dari seri ini. Pas banget sebagai pembuka era, sama seperti Kamen Rider Ichigo yang merupakan seri Kamen Rider pertama di era Showa, dan Kamen Rider Kuuga sebagai pembuka Kamen Rider era Heisei.


Dari segi plot...

Well ...

Bagiku, Zero-One adalah seri Kamen Rider dengan plot twist terbaik yang pernah ada! Cara tim produksi membagi keseluruhan seri ke dalam 3 arc berbeda juga bagus. Aku pernah membaca ulasan bahwa beberapa penggemar tidak menyukai arc ke-2 Kamen Rider Zero-One yang berpusat pada kompetisi antar ZAIA dengan produk ZAIA spec dengan Humagear Hiden Intelligence.

Menurutku, arc ke-2 ini totally related kok sama kondisi ekonomi global kita, dimana perusahaan-perusahaan yang mengembangkan barang elektronik serta perkembangan teknologinya ini melakukan persaingan di pasar global. Contohnya yaa hape kita. Banyak perusahaan gawai berlomba-lomba mencari pembeli sebanyak-banyaknya dengan menawarkan kualitas dari gawai yang mereka produksi.

Hal itu juga sama kok dengan persaingan ZAIA spec dan Humagear. Dua perusahaan ini saling 'membujuk' orang untuk menggunakan gawai buatan mereka dengan menampilkan keunggulan produk masing-masing perusahaan. Aku merasa sayang sih kalau rata-rata penggemar tidak suka dengan arc ini...

Meski di arc awal itu bagiku terkesan biasa-biasa saja, di arc terakhir baru terlihat perkembangan keseluruhan plot Zero-One. Arc terakhir lebih menekankan pada potensi tak terbatas Humagear juga kecenderungan 'perasaan' Humagear. Aku suka bagaimana tim produksi menekankan konsep 'Humagear juga punya hati', mengingat pada dasarnya robot itu buatan manusia dan tidak memiliki apa yang dimiliki oleh manusia.

Penempatan plot twistnya apik. Sangat apik. Saking apiknya aku hampir menyumpah serapah. Kalau ditanya kenapa... yah, biasanya plot twist itu 'diletakkan' di tengah seri. Tapi, plot twist yang satu ini malah diletakkan mendekati akhir cerita. Wew sekali, 'kan? Jarang lho nonton Kamen Rider dengan plot twist segila itu.

Nah, kalau dilihat dari character developmentnya, aku suka bagaimana tiap karakter berkembang, termasuk side character seperti wakil direktur Hiden Intelligence. Aruto yang di awal adalah pria muda yang garing, ceroboh, lawakannya jayus, lalu tiba-tiba ditunjuk menjadi direktur perusahaan keluarga, pasti bingung bagaimana menghadapi perubahan super mendadak ini. Seiring berlalunya waktu (dan episode), Aruto benar-benar berkembang. Tidak hanya belajar menjadi direktur yang baik, dia juga belajar menjadi dewasa dan pria yang baik (meski gaya komedi jayusnya masih dipertahankan, bahkan ditiru oleh Izu).

Aruto juga yang membuat orang-orang di sekitarnya yakin dengan kemampuan Humagear ciptaan perusahaannya yang dibuat untuk membantu manusia mengerjakan tugas luhur mereka. Dia juga yang membuat orang semacam wakil direktur Hiden Intelligence mempercayai produk buatan perusahaan yang si direkturnya ingin sekali ia singkirkan. Bahkan membuat musuh pun menghargainya.

Aku suka bagaimana para karakter menempatkan batasan bahwa hitam dan putih itu ada, bahwa mesin bisa jahat karena ulah manusia, mesin bisa baik karena ulah manusia juga. Pokoknya, dari segi character development, Zero-One emang oks punya.

Meski seri ini berakhir gantung (karena pandemi membuat syuting terkendala, jadi tim produksi terpaksa memotong beberapa episode), endingnya nanti akan terlihat di summer movie Zero-One yang akan mengakhiri cerita ini. Well, setidaknya Zero-One tidak sekupret Decade yang terlalu menggantung dan malah (bagiku) mengintervensi alur Kamen Rider Zi-O setelah seri Decade berakhir (mentang-mentang Kamen Rider numpang lewat, ya)

Satu hal lagi yang aku suka dari Zero-One adalah adanya Kamen Rider perempuan, dan masuk dalam lini Rider utama: Kamen Rider Valkyrie. Di seri Kamen Rider sebelumnya, memang ada Kamen Rider perempuan, tapi jumlahnya tidak banyak. Paling anyar adalah Kamen Rider Tsukuyomi (yang tribute to Sailor Moon banget). Aku harap, di era Reiwa ini akan banyak Kamen Rider perempuan bermunculan.

 

---

Overall, meski kurang memuaskan di akhir, namun Kamen Rider Zero-One layak mendapat sambutan meriah sebagai seri pembuka Kamen Rider di era Reiwa.

So, I will rate Aruto and his group with 8,5 🌟 out of 10 🌟


Semoga saja Kamen Rider Saber tidak mengecewakan!


---

Sore ja, mata ne~



Kamis, 06 Agustus 2020

Kishiryu Sentai Ryusoulger: A Review

Agustus 06, 2020 0 Comments
Hai semuanyaaa...

Duh, udah lama banget nggak bikin review sentai. Maklum, kesibukan makin bertambah, belum lagi soal lainnya.

Jadi sampai lupa deh mau cuap-cuap soal Ryusoulger.

Nah, kali ini aku mau ngerumpi soal Kishiryu Sentai Ryusoulger yang baru tamat di awal tahun ini.

Kishiryu Sentai Ryusoulger logo

Sentai yang ke-43 ini *lagi-lagi* bertemakan Dinosaurus. Up until now, ada 4 seri sentai yang bertema sama. Namun, bagiku Ryusoulger ini ada sedikit 'nyerempet' ke Gingaman dan Zyuranger, terutama soal per'suku'an serta tema ksatria. Tapi, Ryusoulger adalah sentai dino pertama yang bertema ksatria barat abad pertengahan.

Sekitar 65 juta tahun yang lalu, sebuah klan bernama Ryusoul bersumpah setia untuk melindungi Bumi dari ancaman klan kejam bernama Druidon. Sesuai tradisi, ketika seorang master memilih muridnya, maka sang murid akan mewarisi apa yang telah diberikan oleh sang guru padanya. Koh, Melto dan Asuna adalah murid dari Master Red, Master Blue dan Master Pink, yang merupakan Ryusoulger sebelumnya. Setelah berlatih keras, akhirnya tiba waktunya bagi Koh dan kedua kawannya untuk mewarisi kekuatan gurunya dan menjadi pelindung Bumi berikutnya.

Ketika mereka keluar dari wilayah klan Ryusoul, mereka bertemu dengan Ui Tatsui, vlogger yang tertarik dengan hal-hal extraordinary. Lalu, mereka juga bertemu dengan Bamba dan adiknya, Towa, yang ternyata teman satu klan tapi menyimpan rahasia. Tim ini juga akan dilengkapi dengan Kanalo, seorang pangeran suku Ryusoul laut yang terlalu obsesi dalam mencari istri 😁😁

Bagiku, sentai peralihan Heisei - Reiwa ini sudah cukup bagus dari segi plot. Hanya saja, begitu masuk ke pertengahan seri, pace plotnya jadi menurun. Feelnya kembali lagi ketika Koh dapat power up dari armor Gaisoulg. Bagiku, episode yang satu itu benar-benar kerasa feel Zyurangernya.

Penempatan plot twistnya juga bagus, terutama soal siapa musuh sebenarnya yang harus dihadapi. Hanya saja... Ehm... gimana yaa... Kayak ada yang kurang gitu. Kurang menggigit puncak konfliknya.

Soal karakter... Oh, aku paling suka sama Bamba! Meski tampangnya galak, but he is such a sweetheart inside. Baru kali ini aku temukan satu anggota tim Sentai yang insecurenya luar binasa. Berkat Koh dan kawan-kawan, big black bear satu ini akhirnya mau membuka diri. Ditambah lagi, si kakak satu ini tsundere tingkat dewa. Duh, adorable banget deeh~

Untuk mecha... Meski formasi megazordnya tetap didasari oleh T-rex (lagi), Kishiryu-oh menjadi satu-satunya robot Sentai tema dino yang aku suka. Desainnya pas. Nggak terlalu besar, nggak terlalu bulky, proporsinya juga. Bukan berarti aku nggak suka Daizyujin, yaa. Daizyujin itu udah keren di zamannya. Manuver geraknya Kishiryu-oh juga jauh lebih bebas. Versi power-up sama ultimatenya juga oke. Nggak terlalu berlebihan.


***

Overall, meski kurang banget di story developmentnya, dan masih keukeuh sama tradisi red-sentrisnya, secara keseluruhan sentai ini oke, sih. Agak sedikit mengecewakan bagiku karena kembali mengambil tema dino (which surprisingly, this theme is really well-sold within the world, especially in merchandise and toy selling), tapi temanya lumayan oke.

So, I give this series 6 🌟 out of 10 🌟

***

Oh iya, berhubung sepertinya Kamen Rider Zero One akan segera selesai, aku akan mereview Aruto Hiden cs di post selanjutnya.

Sore ja, mata~

Adieu~~

Rabu, 17 Juni 2020

Ninja Sentai Kakuranger : A Review

Juni 17, 2020 0 Comments
Itulah, apa~ apa~ apa~
Ninja~ Ninja~ Ninja~

Pasukan Ninja Ranger~
Pasukan Ninja
Ninja Ranger~

*ups, keterusan*

Kakuranger Title Card
 *doron*!

Hai!

Akhirnya aku balik ngereview seri Super Sentai lagi.

Masih sama dengan Dairanger, aku kembali mereview salah satu seri Super Sentai yang pernah nongol di TV nasional waktu zaman 90an.

And this series too, is special for me. I grew up with this series (yang pastinya di dub ke Bahasa Indonesia, dong).

Oh iya, are you healthy? Sehat-sehat terus, ya. Semoga pandemi ini segera berlalu, biar kita bisa kembali melakukan rutinitas kita di dalam ataupun di luar rumah.


Sesuai dengan title card di atas, aku akan mengulas Kakuranger.

Sekitar 400 tahun yang lalu, terjadi perang besar antara 5 ninja dan pasukan Yokai yang dipimpin oleh Nurahihyon. Pasukan yokai berhasil dipukul mundur oleh Sasuke Sarutobi dan empat rekannya dan kekuatan para yokai disegel di Pintu Segel. 400 tahun kemudian, karena kecerobohan Sasuke dan Saizo, yang ternyata keturunan Sasuke Sarutobi dan Saizo Kirigakure, yang dipancing oleh yokai Kappa, mereka tidak sengaja melepaskan segel para yokai. Untuk menebus kesalahan itu, bersama dengan Tsuruhime, Sasuke dan Saizo berubah menjadi Kakuranger dan membasmi yokai.

Dalam perjalanannya, Sasuke, Saizo dan Tsuruhime, mereka bertemu dengan Seikai dan Jiraya, yang melengkapi tim Kakuranger. Mereka berlima juga dibantu Sandayuu Momochi, ninja misterius yang sudah melayani keluarga Tsuruhime selama bertahun-tahun. Lima ninja ini juga dibantu oleh Tiga Jenderal Langit yang menjadi mecha utama mereka selama bertarung dengan yokai.

Kakuranger with Ninjaman


Kakuranger adalah sentai pertama yang mengusung tema ninja yang melawan yokai. Nantinya, tema ninja akan diteruskan oleh Hurricaneger, lalu Ninninger meneruskan tema ninja dengan lawan yokai juga. Senpai seri ninja ini berhasil menggabungkan unsur modern ala 90an dan elemen tradisional ninja. Mecha mereka juga keren. Nah, mechanya ini dipakai untuk mecha MMPR season 3, dan seri ini diadaptasi menjadi Mighty Morphin Alien Rangers.

Kakuranger juga seri pertama yang memperkenalkan perempuan sebagai pemimpin tim. Biasanya, sebuah tim sentai itu dipimpin oleh laki-laki, and usually it is red male sentai. Tsuruhime, sang Ninja White, adalah sentai cewek pertama yang memimpin tim inti. Dia juga sentai non-merah kedua yang memimpin sentai, yang sebelumnya didahului oleh cucu Daigo (dari Gosei Sentai Dairanger).

Kakuranger juga sentai ninja pertama yang mechanya semua bertema hewan. Dan nanti akan berlanjut pada sentai ninja berikutnya: Hurricaneger.

Dari segi konflik sih cukup klise ya. Tapi sebenarnya inti dari konflik antara ninja dan yokai ini bisa dipahami di episode terakhir, mengingat sebenarnya konflik itu sangat lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Well, awal nonton ini memang aku masih belum paham soal itu. Namun, begitu aku menonton ulang satu season penuh di usiaku sekarang ini, aku akhirnya memahami itu.

Selain itu, ada juga konflik ayah-anak yang nantinya menjadi trademark dalam serial Super Sentai. Dibandingkan dengan Dairanger yang konfliknya hanya berlangsung 2 episode doang, konflik ayah-anak di Kakuranger ini berlangsung dari kira-kira pertengahan season hingga episode akhir. Dari semua konflik ayah-anak di seri Sentai yang pernah kutonton, Kakuranger menempati posisi pertama untuk itu. Konfliknya dalam, bikin tegang dan bikin mewek.

Meski sempat tayang di Indonesia dengan versi sulih suara, bagi mereka yang lahir di generasi 90an seperti aku, Kakuranger ini punya tempat tersendiri. Sama seperti Dairanger, lagu openingnya begitu memorable. Pose henshinnya juga. Jadi, kalau main jadi power rangers sama teman-teman, pose henshinnya langsung dipakai 😂😂😂


Overall, aku akan memberikan 8 🌟 dari 10 🌟

Sore ja, aku akan kembali lagi dengan review sentai berikutnya.

Adieu~~

*menghilang a la Kakuranger*

Jumat, 06 Maret 2020

Gosei Sentai Dairanger : A Review

Maret 06, 2020 0 Comments
Berubah! Wow~ wow~ wow~ wow~
Tenaga dalam! Wow~ wow~ wow~ wow~

Hayoo. Ada yang baca penggalan lirik di atas sambil nyanyi dalam hati?

Kalau iya, berarti ketahuan udah tua (eh, sepantaran dong malah 😁😁 )


Eh, sampai lupa salam.

Hola, semuanya~

Balik lagi di Toku Review di blogku ini. Moga nggak bosen yah baca blogku yang isinya random banget 😁😁


Sesuai dengan penggalan lirik di atas, kali ini aku akan mengulik salah satu seri Super Sentai era 90an yang pernah ngetop di Indonesia dan pernah dialihsuara ke Bahasa Indonesia.

Yak.

Gosei Sentai Dairanger!



Dairanger Title, src: Wikipedia
Sekitar ribuan tahun yang lalu, di daratan Tiongkok, ada sebuah bangsa bernama Daos yang sangat maju. Bangsa itu terdiri dari tiga suku: Dai, Shura, dan Gorma. Suku Dai dan Gorma memiliki kekuatan luar biasa, sementara suku Shura adalah nenek moyang manusia modern. Suku Gorma yang serakah ingin menguasai bangsa itu, sehingga terjadi perang antara suku Dai dan Gorma. Dalam perang, suku Dai dibantu oleh Kidenjuu yang mengoptimalkan energi Chi suku Dai. Namun, perang itu berakhir dengan hilangnya dua suku yang bertarung, bersamaan dengan hewan ajaib itu.

Pada tahun 1993, di Tokyo, Master Kaku merasakan kebangkitan Gorma. Maka dari itu, ia mencari lima pemuda dengan energi Chi yang luar biasa untuk berubah menjadi Dairanger dan mengalahkan Gorma.

Dairanger core team: Houhouranger, Shishiranger, Ryuuranger, Kirinranger, Tenmaranger

Dairanger beranggotakan Ryo (Ryuuranger), Daigo (Shishiranger), Souji (Tenmaranger), Kazu (Kirinranger) dan Lin (Houhouranger). Kelimanya berasal dari latar belakang berbeda, namun mereka bertarung bersama untuk mengalahkan Gorma yang dipimpin oleh tiga Jendral Gorma: Shadam, Gara dan Zydos. Lalu, mereka berlima akan dibantu oleh Kou (Kibaranger).

***

Meski bagiku plotnya di awal agak sedikit lambat, tapi begitu masuk arc Kou, ceritanya makin bikin tegang. Selipan romancenya juga boleh juga. Oh iya. Plot twist seri ini menjelang akhir cerita emang patut diacungi jempol. Aku aja sampai bengong dan shock waktu nonton 3 episode terakhir. Kurasa, arc pertarungan terakhir itu benar-benar menggambarkan eksistensi antara Yin dan Yang yang selalu seimbang.

Hmmm... Menarik juga konsepnya ...

Aku sedikit kecewa di character developmentnya. Tidak semua karakter mendapat porsi yang pas dalam perkembangan karakter mereka. Biasanya yaa... Red sentai mendapat chara development paling banyak dibanding yang lain, tapi... kurasa karakter Ryo kurang terlalu berkembang, meski perkembangannya begitu pesat begitu masuk ke arc final.

Lin, Kazu dan juga Souji mendapat porsi yang sedikit. Chara development terbaik untuk seri ini jatuh pada Daigo. Selain kisahnya dengan Kujaku, aku lebih menyukai karakter Daigo yang jauh lebih kalem. Dibandingkan Ryo yang memang punya energi Chi yang lebih banyak, kurasa Daigo lebih pantas menjadi pemimpin Dairanger.

Aku suka dengan konsep aliran beladiri China yang digunakan masing-masing personel, plus senjata masing-masing personel. Kidenjuunya juga terlihat begitu realistis. Dari segi kostum sebenarnya oke juga.

***

I can't tell that much about this one. Tapi.. aku bisa kasih rating 6 🌟 out of 10 🌟


Oke, deh, I will see you again in another toku review~

Mata nee~~